Kisah Cinta Laila-Majnun Dan Romeo-Juliet

Rabu, 19 Mei 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan unsur intrinsik roman Laila-Majnun karya Nizami dan
Romeo-Juliet karya William Shakespeare; (2) mendeskripsikan persamaan unsur intrinsik antara roman
Laila-Majnun karya Nizami dan Romeo-Juliet karya William Shakespeare; (3) mendeskripsikan perbedaan
unsur intrinsik antara roman Laila-Majnun karya Nizami dan Romeo-Juliet karya William Shakespeare.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sastra
bandingan. Sumber data penelitian ini roman Laila-Majnun karya Nizami dan Romeo-Juliet karya William
Shakespeare. Roman Laila-Majnun diterbitkan oleh penerbit Oase di Bandung, sedangkan Romeo-Juliet
diterbitkan oleh penerbit Navila, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
analisis dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi teori dan sumber. Analisis data menggunakan
analisis mengalir yang terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, sajian data, dan verifikasi serta
penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: pertama, unsur intrinsik roman
Laila-Majnun meliputi, (a) tema roman Laila-Majnun adalah cinta antara Laila dan Qais; (b) plot yang
digunakan adalah plot maju (progresif); (c) tokoh utama dalam roman ini adalah Qais dan Laila; (d) latar,
secara umum menggunakan latar kehidupan masyarakat sekitar padang pasir Nadj di jazirah Arab; (e) sudut
pandang yang digunakan adalah sudut pandang campuran antara “dia” mahatahu dan “aku” tokoh utama; (f)
gaya, roman ini banyak menggunakan gaya bahasa kiasan, terutama penggunaan majas, seperti simile dan
personifikasi dan juga istilah khas dari bahasa Arab; (g) cerita, roman ini menceritakan perjuangan cinta
sepasang kekasih untuk dapat hidup bersama; (h) moral yang terkandung adalah seharusnya manusia dapat
mensyukuri nikmat yang telah diberikan, dan hendaknya anak mencintai dan menyayangi orang tua dengan
tulus. Hendaknya manusia tidak berpangku tangan dan selalu berusaha dalam menjalani hidup. Kemudian,
hendaknya cinta dimaknai secara proporsional dan tidak berlebih-lebihan, manusia juga harus
memperlakukan binatang dengan baik, dan lain-lain. Kedua, unsur intrinsik roman Romeo-Juliet meliputi: (a)
tema roman Romeo-Juliet adalah cinta antara laki-laki dan perempuan—Romeo dan Juliet; (b) plot yang
digunakan adalah plot maju (progresif); (c) tokoh utama dalam roman ini adalah Romeo dan Juliet; (d) latar,
secara umum menggunakan kehidupan masyarakat Verona, Italia; (e) sudut pandang yang digunakan
adalah sudut pandang campuran, yaitu campuran antara “dia” mahatahu dan “aku” tokoh utama; (f) gaya
bahasa yang digunakan banyak menggunakan gaya bahasa kiasan, terutama penggunaan majas, seperti
simile dan personifikasi serta istilah khas, yaitu mitos Yunani dan Romawi; (g) cerita, roman ini menceritakan
mengenai kehidupan cinta muda-mudi Verona yang terhalang oleh permusuhan kedua keluarga; (h) moralyang terdapat dalam roman ini adalah untuk mencapai suatu kemuliaan kadang-kadang kaum muda harus
dikorbankan. Dalam hidup agar selalu berusaha dan berjuang sampai titik darah penghabisan. Kemudian,
dendam dan permusuhan hanya akan mendatangkan kesengsaraan, manusia hanya dapat merencanakan
bukan memutuskan, dan sebagainya. Ketiga, persamaan roman Laila-Majnun dan Romeo-Juliet secara
umum terletak pada (a) ciri fisik dan sosial tokoh utama kedua roman sama, yaitu cantik dan gagah serta
berasal dari kalangan bangsawan. (b) Plot, keduanya menggunakan plot maju (progresif). (c) Cerita, kedua
roman menceritakan mengenai perjuangan cinta dua pasang kekasih untuk mewujudkan kebersamaan. (d)
Tema, kedua roman mempunyai tema cinta. (e) Sudut pandang, keduanya menggunakan campuran
“dia”mahatahu dan “aku” tokoh utama. (f) Gaya, banyak menggunakan kiasan, seperti simile dan
personifikasi. Keempat, perbedaan roman Laila-Majnun dan Romeo-Juliet terletak pada (a) latar,
Laila-Majnun mengambil latar kehidupan masyarakat jazirah Arab yang dipenuhi dengan nilai-nilai budaya
Islam, sedangkan Romeo-Juliet berlatar kehidupan rakyat Verona, Italia dengan nilai-nilai budaya barat atau
Eropa. (b) Pesan moral, roman Laila-Majnun dan Romeo-Juliet berbeda dalam hal pesan moral yang
disampaikan. Misalnya, roman Laila-Majnun dalam hal perjuangan cinta mengisyaratkan pesan yang negatif,
sedangkan roman Romeo-Juliet mengisyaratkan sesuatu yang positif. (c) Ciri psikologis tokoh, tokoh wanita
dalam roman Romeo-Juliet adalah seorang yang pemberani, sedangkan dalam roman Laila-Majnun adalah
seorang yang penurut. Tokoh laki-laki dalam roman Romeo-Juliet adalah seorang yang pemberani,
bertanggung jawab, dan mau berusaha, sedangkan dalam roman Laila-Majnun adalah seorang yang tidak
berani bersikap dan pasrah kepada takdir. 

Sumber : http://id.shvoong.com/books/classic-literature/1891551-kisah-cinta-laila-majnun-dan/

Comentários:

Posting Komentar

 
Roman Picisan © Copyright 2010 | Design By Gothic Darkness |